Diduga Pekerjaan TPA Ciangir Asal Asalan

Tasikmalaya – Buser trans Online.Com.

Pekerjaan pemeliharaan bangunan Air ,Bangunan air kotor, Bangunan pengaman air kotor yang dimenangkan oleh CV.SELOVENA dengan nilai kontrak, Rp.921.563.626,11 dari pagu Rp.950.166.869,00, artinya penawaran kontrak berada di 95% mengalahkan CV. Sumber Rezeki yang berada diurutan pertama dengan harga penawaran Rp.835.617.059,27, Dan pekerjaan Belanja modal bangunan pengaman sungai /pantai penanggulangan Bencana alam lainya, yang dimenangkan oleh CV. Gemini dengan kontrak Rp.1.863.074.272,33 dari pagu Rp.1.900.310.080,00 dan penawaran Kontrak berada di 95% ,

Kuat Dugaan adanya penggiringan pemenang antar pihak lelang melalui LPSE dengan Dinas lingkungan hidup untuk memenangkan CV.SELOVENA dan CV. GEMINI.

Menurut pantauan Tim media Buser Trans Online di lokasi pekerjaan bahwa pekerjaan ke 2 proyek tersebut, di duga asal asalan pasalnya di lokasi proyek para pekerja tidak menggunakan alat ukur atau Dolak dalam pengadukan semen melainkan menggunakan sekop untuk pemasangan batu, mutu dan kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan tersebut perlu di pertanyakan dan di uji LAB.

Lebih ironisnya lagi untuk pembuatan bak di iduga tidak ada galian untuk pondasi yang diduga bahwa kualitas dari galian tersebut, gampang runtuh karena pasangan batu diduga berdiri diatas lantai.

Ketika tim media Buser Trans Online di lokasi proyek, tim tidak menemukan adanya tim pengawas baik dari internal maupun secara eksternal. Jelas jelas hal ini merugikan keuangan negara .

Sampai berita ini turun tim media mencoba menemui kepala Dinas Lingkungan Hidup selalu tidak berhasil di temuin, tim berusaha mencari informasi dari orang yang berkompeten dan ketemu dengan Sekdis namun kembali diarahkan ke PPTK. Sayang nya ketika tim memberikan pertanyaan PPTK tidak mau memberikan jawaban dengan alasan tidak mengerti.

Menurut L. Pakpahan selaku pemerhati lingkungan hidup ketika dimintai tanggapannya menyatakan, menyangkut hal hal yang berhubungan dengan keuangan negara yang dikelola oleh dinas terkait, seharusnya perlu diawasi dari berbagai elemen masyarakat, dan hal itu sudah menjadi kewajiban. Sangat di sayangkan apabila pembangunan tersebut tidak di kerjakan secara maksimal, di duga kecurangan dilakukan oleh pihak ke 3 yaitu penyedia jasa , Apabila ditemukan indikasi kerugian negara kami tidak akan segan segan melaporkan ke pihak APH ” pungkasnya”

Hingga berita ini di turunkan tim media BUSER TRANS ONLINE masih melakukan investigasi di lapangan.( Bersambung) Firman.s.